Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Tanah Air (versi) Beta

Gambar
Aku tinggal di atas tanah yang subur kata orang-orang di luar sana. Diatas tanah penuh keragaman dan perbedaan, disebut-sebut bagai permata yang tersohor di tengah khatulistiwa. Aku tinggal dimana seluruh melankoli kehidupan terjadi.  Aku tinggal dimana padi sangat dicintai para petani. Mereka sudah keluar dari rumah-rumah mereka membawa cangkul dan arit. Berjalan dipelukan kabut fajar, di jalan-jalan yang belum teraspal. Mereka melangkah dipematang sawah, berhias senyum. Merawat padi bak anak sendiri. Aku tinggal dimana untuk sekolah, anak-anak harus menyebrang sungai, rawa-rawa atau bahkan lautan. Untuk sekadar bertemu ibu guru dan kawan-kawan, puluhan kilo pun ditempuh untuk mengenyam pendidikan. Ini bukan kejam, tapi inilah kesungguhan. Aku tinggal dimana matahari dan hujan hadir setiap setengah setahun, memberi iklim senyum pagi para penantinya. Kala variasi cuaca dan iklim memberi pengaruh besar pada keberlangsungan hidup kami, hutan kami, laut kami dan rumah kami.