Tentang Jarak
Semenjak berjarak, mungkin kita muak dengan kata-kata. Dua entitas yang merindu tak akan pernah bisa tenang dengan aksara. Kita selalu menyebut hubungan namun apa arti hubungan jika tak saling bersentuhan. Bagaimana perasaan akan menguat kalau perantara rasa hanya kata? Sedari dulu kita selalu mudah ketika saling melemparkan pertanyaan, namun paling tak pandai menyusun jawaban, apalagi ketika disuruh sama-sama memastikan. Kita juga sudah masuk kedalam fase dimana kutipan kata-kata bijak terdengar sangat menjijikan. Kita selalu berbenturan dengan realita yang tak pernah dijabarkan dalam kalimat-kalimat cinta. Dunia selalu saja berubah jadi neraka tak seperti yang digambarkan oleh penjaja surga di tempat ibadah. Kita pun sudah sangat Lelah menjelaskan prinsip, pandangan, jalan dan tujuan dari hidup kita pada orang-orang yang kenyataanya saling berlomba, bukan saling memperdulikan. Lalu kenapa kita masih memilih Bersama ketika dalam koneksi itu kita palsu? kita tertawa dalam tek