Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Mispersepsi

Gambar
aku diam bukan berarti aku tidak berpikir aku netral bukan berarti tidak menentukan sikap aku datar bukan berarti tidak emosi aku terlambat bukan berarti aku malas aku berdoa bukan berarti tidak berusaha aku berhenti bukan berarti aku pasrah bahwa diam berarti membantu otak untuk konsentrasi berpikir bahwa netral saja kita sudah menentukan sikap bahwa datar berarti kita menahan hal yang suatu saat bisa meledak bahwa terlambat berarti kita tau tidak sama sekali adalah hal yang buruk bahwa berdoa berarti pembungkus serangkaian usaha yang sudah kita serahkan bahwa berhenti berarti sejenak menentukan langkah kedepan aku tidak selfie setiap saat bukan berarti aku tidak kemana-mana aku foto melajang bukan berarti aku tidak punya perasaan aku tidak foto dipuncak gunung bukan berarti aku tidak pernah kesana aku tidak foto saat nongkrong bukan berarti aku tidak punya kawan aku tidak foto di masjid bukan berarti aku tidak sholat bahwa mata kita hanya dua, begitupun telinga

Mengenal Indonesia tidak bisa hanya dibalik meja

Gambar
Banyak orang era sekarang over-confidence  ketika berbicara tentang Indonesia, begini begitulah katanya. Entah apa yang dikatakan, yang penting asal dibalut retorika semua akan terdengar manis di telinga. Bagaimana mungkin mengungkapkan Indonesia dengan kata-kata? menurutku jadi orang Indonesia itu karena rasanya. Bukan dari cerita-cerita karangan orang. Terasa jadi orang Indonesia karena mengenal Indonesia langsung dari objeknya. Apa-apa saja yang terlihat, terdengar dan terasa. Bagaimana kondisi rakyatnya? Bagaimana kondisi Alamnya? Apa saja kearifan bangsa yang majemuk ini? Bagaimana mungkin menjawab semua pertanyaan itu hanya observasi dari balik meja? mungkin apa-apa yang dikatakan penguasa zaman sekarang, yang seumur hidupnya hanya bernaung di balik meja, dengan pengetahuan yang tak seberapa tentang realita. Pantas saja cita-cita sangat irrelevan dengan realita. Untuk timbul rasa ke-Indonesia-an, mau tak mau kita harus menjalani, minimal mengerti. Menjadi mereka-mereka y