Mengenal Indonesia tidak bisa hanya dibalik meja


Banyak orang era sekarang over-confidence ketika berbicara tentang Indonesia, begini begitulah katanya. Entah apa yang dikatakan, yang penting asal dibalut retorika semua akan terdengar manis di telinga.

Bagaimana mungkin mengungkapkan Indonesia dengan kata-kata? menurutku jadi orang Indonesia itu karena rasanya. Bukan dari cerita-cerita karangan orang. Terasa jadi orang Indonesia karena mengenal Indonesia langsung dari objeknya. Apa-apa saja yang terlihat, terdengar dan terasa. Bagaimana kondisi rakyatnya? Bagaimana kondisi Alamnya? Apa saja kearifan bangsa yang majemuk ini?

Bagaimana mungkin menjawab semua pertanyaan itu hanya observasi dari balik meja? mungkin apa-apa yang dikatakan penguasa zaman sekarang, yang seumur hidupnya hanya bernaung di balik meja, dengan pengetahuan yang tak seberapa tentang realita. Pantas saja cita-cita sangat irrelevan dengan realita.

Untuk timbul rasa ke-Indonesia-an, mau tak mau kita harus menjalani, minimal mengerti. Menjadi mereka-mereka yang ada di Indonesia sebagai objek yang ada di Indonesia. Misalkan, aku arungi sungai-sungai, kujelajahi ruang-ruang sempit dalam goa, kupanjat terjal tebing-tebing, kudaki tinggi gunung-gunung, kudiskusi dengan petani tentang keluhan-keluhannya, kubermain dengan anak-anak kecil, kuayomi orang-orang tua.

Bagiku percuma, orang-orang dengan kadar pendidikan tinggi. Yang dibilang orang-orang ilmuwan atau segala macamnya. Ketika kita merasa lebih tinggi kedudukannya dari pada para petani atau janda-janda tua yang ada dipedesaan yang mungkin tidak merasakan bangku sekolah, disitulah pendidikan kita yang kita tinggi-tinggikan menjadi tidak berguna sama sekali.

Rasa ke-Indonesia-an tidak dapat hanya dicapai melalui teori-teori, tapi bagaimana kita memanusiakan manusianya dan meng-Indonesia-kan Indonesia-nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu