Ia Ada
Ia ada, namun tak tampak. Mungkin kau tak sadar, orang itu ada. Ia berkeliaran disekitarmu, mengamatimu, memandangimu. Mencari-cari waktu supaya dapat menangkap matamu saat matanya ingin bertemu. Supaya kau dapat lebih lekat memandang jiwanya, mengetahui maksudnya. Ia mengobrol denganmu, namun sadarkah kau kalau ia selalu menundukkan pandangannya? berbicara tanpa ada kontak mata. Tanpa menunjukkan adanya tanda-tanda rasa. Taukah kau ia menyembunyikannya? Dan ia berusaha tak bergelagat aneh supaya kau nyaman disekitarnya? Ia menjadi orang yang mengabaikan kadar intelektualistasnya, mengesampingkan logika dan kesibukannya, pangkat dan jabatannya, wibawa dan kharismanya. Mengembalikan diri ke titik nol. Titik terendah seorang pengagum. Menyatakan diri tak punya apa-apa dan mempersembahkan perasaan sederhana yang ia harap-harap untuk dibalas. Taukah kau ia menghamba kepada semesta, agar sekiranya dapat diberikan kemudahan supaya kau dimudahkan bertemu dengannya? Taukah kau