Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Phenomenon.

Fenomena yang semakin kesini marak terjadi adalah jatuh cinta butuh validasi sosial, butuh di klarifikasi secara masif dan kontinyu. Seakan-akan hubungan perlu dipublikasikan dan diberitakan bahwa aku dan dia selalu baik-baik saja dengan mengunggahnya di platform media mainstream. Jatuh cinta berubah jadi alat validasi bahwa ketika ada hubungan atas dasar cinta maka aku eksis dan diakui. Aku dicintai, maka aku ada didunia seutuhnya. Terbentuklah standar sosial yang baru, manusia muda mulai merengek-rengek mengemis cinta, memohon validasi. Akibatnya? Cinta menjadi depresan murni bagi jiwa-jiwa yang labil. Sendirian di cap inkompeten dalam menarik perhatian lawan jenis, tak di sukai dan tak layak mendapatkan kasih sayang. Belum lagi pergaulan diisi oleh orang-orang tak berperasaan yang hobinya menjustifikasi pendirian yang sedikit berbeda dari manusia seumuran lainnya. Dalam berhubungan pun kini telah beresonansi dengan perubahan zaman. Aku meyakini bahwa hubungan yang sehat la

Kilas balik.

Bertahun-tahun merantau, menggantungkan diri pada tetangga kamar akan segala sesuatu, menemukan rekan juang yang saling berkomitmen agar sama-sama menjaga, menjadi sebuah ikatan keluarga, berjibaku dengan kerasnya kehidupan sarjana bersama, tersesat dalam kepulan asap tembakau dan gelas-gelas berisi alkohol, tertawa lepas, bebas. Lalu hal paling pahit yang harus diterima bersama adalah perpisahan, ia menyakitkan namun mendewasakan. Perpisahan adalah suatu sebab akibat yang absolut, tak terhindarkan. Biarlah momen-momen menjadi kenangan. Hari esok harus diterjang dengan keberanian, dengan ambisi menaklukkan, bahwa kehidupan adalah suatu yang kita ciptakan dengan kehendak, kerelaan, kebebasan dan kebahagiaan. Kehidupan bukan tempat untuk orang-orang lemah yang meminta pemakluman dan terus-menerus mendambakan keadilan. Kehidupan nyata yang akan kita tempuh lebih kejam dan kasar dari segala kesulitan yang terjadi di dalam kamarmu. Dari awal, hidup tidak akan adil, beberapa terlahi