Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Lihatlah Puan!

 Lihatlah Puan! Hidup Tuan kini berantakan, tataan yang dulu rapi sudah terburai, tercecer dalam tumpukan kardus berisi mimpi yang kini cenderung fiksi. Kata-kata yang dulu Tuan klaim abadi, kini Ia tarik kembali. Kebersediaannya atas kekaguman Puan padanya hanya omong kosong, Tuan tak pernah setinggi itu. Persetujuan tentang abadinya Tuan dan Puan, digerus oleh waktu yang tak pernah pandang bulu. Sudah betul keputusan Puan tak menaruh harapan pada Tuan. Sekarang Tuan menjadi sekumpulan kenangan yang tersingkir disudut ingatan, dipaksa keluar dari pikiran. Ia tak layak bersanding dengan mimpi-mimpi keemasan Puan yang ingin pergi jauh. Tuan hanya kegelapan pekat yang dulu pernah terang, sekarang Ia bersemayam bersama mayat-mayat ingatan yang dilupakan. Tuan pergi pelan, bukan untuk meninggalkan tapi Tuan sudah tak masuk dalam kriteria yang dipantaskan untuk Puan. Lalu biarkan, Tuan pergi ke padang gersang perasaan. Padang bunga yang dulu dibangun untuk Puan hanya kiasan yang tak pernah

Konsekuensi

Semua hal punya konsekuensi. Pilihan, perkataan, sikap, pernyataan, pemikiran dan perbuatan, semua tak lepas dari sebab-akibat yang telah dan akan timbul. Ironisnya, kebanyakan orang perlu salah dan kalah untuk sekedar paham konsekuensi. Banyak logika yang dibunuh ego, keputusan menjadi bias dan tak terarah. Terlepas tepat atau tidak, keputusan harus diambil untuk melangkah. Gagal berhasil bisa jadi hanya sementara dan dinamis, manusia yang punya pilihan harus bisa hidup dengan berani, selalu berorientasi pada proses dan tidak pernah berhenti setelah mendapat hasil. Kalau manusia memang dijatah gagal berhasilnya, yang gagal harus bersyukur, berarti masih ada jatah berhasil yang belum datang. Dan seharusnya yang berhasil gusar, bahwa hasil bisa salah atau tidak selamanya relevan. Maka bergeraklah, gagal dan berhasil punya konsekuensi, dan bukan alasan absolut untuk berhenti. Manusia yang selalu diremehkan karena gagal dan pencapaiannya yang kurang baik, justru punya senjata mematikan un