Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Kita Sama.

Saat kita bertatap, kita sama 'kan? Aku melihatmu begitu indahnya, mengagumi dunia yang terbias dan segala isi dirimu yang tercermin lewat matamu. Jadi jangan heran ketika aku menatapmu sedalam mungkin disetiap konversasi kita. Karena bagian tubuh manusia yang paling jujur bagiku adalah mata. Ketika aku menatapmu begitu dalam, kau tidak berpaling. Makanya aku dapat mengasumsikan bahwa kita sama : sama tergila-gilanya dan sama-sama menyembunyikan kegilaan itu. Hari-hari sepi yang kita lalui mungkin juga kita hadapi dengan cara yang sama. Yakni berusaha tegar melawan sepi yang menusuk-nusuk dan berusaha menciptakan penggambaran rasa sebisa mungkin. Entah seperti apa cara kita untuk saling melempar sinyal yang tak tertuju, namun saling berharap akan ditangkap dan diintepretasi oleh masing-masing dari kita. Bahwa aku jatuh cinta dan kamu juga, namun ada alasan tak kasat kata, yang dari sudut pandang manapun tak bisa kita tafsirkan. Tak bisa kupungkiri segalanya jadi terasa m

Eksistensial.

Eksistensi = Keberadaan. Sebagai makhluk sosial, yang hidup dalam golongan dan bergantung pada orang lain. Pemenuhan faktor eksistensial itu penting. Diakuinya keberadaan itu sangat penting bagi manusia. Bahkan beberapa manusia terobsesi untuk diakui, ingin didengar dan menjadi poros penentu. Contoh kecilnya aku, menuliskan opini-opini dengan harapan beberapa orang membaca atau menanggapi pola pikirku yang kutekstualkan ini. Aku berusaha memenuhi salah satu faktor yang harus kupenuhi, eksis sebagai penulis blog dan lain-lain. Namun beberapa orang ingin diperhatikan dan diketahui keadaannya dengan cara yang lebih ekstrim, melakukan komunikasi tak perlu tentang ia dan susahnya, merasa bahwa ia penting dan selalu ingin dilibatkan dalam sebuah peran, melakukan pencitraan agar bertopeng baik dan berkharisma. Bagiku, jenis-jenis manusia seperti ini hanya termakan egoisme, tinggi harga diri dan narsistik. Beberapa mengklaim bahwa narsisisme adalah bentuk-bentuk kebanggaan dan keci

Manusia.

Kita manusia. Kita berbicara banyak hal, tentang hidup , cinta dan mati. Mendalami setiap definisi-definisi yang belum pasti, mengasih makan akal dan rasa keingintahuan. Memproyeksi dan menalarkan yang jauh, mengeksplorasi potensi menembus batas tak pasti. Kita manusia. dan hasrat paling sah bagi manusia adalah mencari dan mendefinisikan makna-makna secara konkret, bukan konklusi yang dirumuskan dan disetujui secara kolektif. Manusia yang paling beruntung adalah mereka yang berminat dan memiliki kemauan untuk mendalami lebih jauh lagi, berpikir antitesis, hingga membuat tesis-tesis baru secara individualistis. Kita manusia. Terlahir dengan kadar tinggi sikap dan sifat egoistis. Jalan pikiran manusia akan berujung pada keselamatan dan pengakuan diri sendiri. Self-interest akan kebutuhan yang diarih dengan jalan paling mudah, aman dan menguntungkan hanya berujung pada pemenuhan dan kenyamanan. Dan manusia yang hebat adalah mereka yang berperang dengan egoismenya, singkat kat