Eksistensial.


Eksistensi = Keberadaan.

Sebagai makhluk sosial, yang hidup dalam golongan dan bergantung pada orang lain. Pemenuhan faktor eksistensial itu penting. Diakuinya keberadaan itu sangat penting bagi manusia. Bahkan beberapa manusia terobsesi untuk diakui, ingin didengar dan menjadi poros penentu. Contoh kecilnya aku, menuliskan opini-opini dengan harapan beberapa orang membaca atau menanggapi pola pikirku yang kutekstualkan ini. Aku berusaha memenuhi salah satu faktor yang harus kupenuhi, eksis sebagai penulis blog dan lain-lain.

Namun beberapa orang ingin diperhatikan dan diketahui keadaannya dengan cara yang lebih ekstrim, melakukan komunikasi tak perlu tentang ia dan susahnya, merasa bahwa ia penting dan selalu ingin dilibatkan dalam sebuah peran, melakukan pencitraan agar bertopeng baik dan berkharisma. Bagiku, jenis-jenis manusia seperti ini hanya termakan egoisme, tinggi harga diri dan narsistik.

Beberapa mengklaim bahwa narsisisme adalah bentuk-bentuk kebanggaan dan kecintaanya pada diri sendiri. Bukan, ketika kau bahagia, kau tak perlu mempublikasikan bahagiamu, ketika kau bangga, kau tak perlu mempublikasikan kebanggaanmu. Citra mu akan baik ketika kau melakukan hal baik secara kontinyu dan kebaikan akan terakumulasi. Kau akan dicap orang baik bahkan ketika kau tak pernah bicara tentang kebaikanmu. 

Penuhilah nilai eksistensialmu dengan cara-cara yang berkelas, bukan membangun citra dengan cara rendahan yang pada akhirnya semua orang tau, bahwa kau tak sesuai citramu, pada akhirnya kau ya kau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu