Krisis Kepercayaan
Bicara politik, tapi aku menolak fanatik. Sebagai orang yang menyatakan diri bahwa tidak ada kekuasaan vertikal yang benar-benar berjalan dengan semestinya sejak Nabi yang terakhir. Sebagai orang yang meragukan demokrasi dan otoritarian. Sebagai orang yang mencoba keluar dari belenggu kapital dan selalu berpikir bahwa keadilan dan kemakmuran total hanya mimpi siang bolong. Sebagai orang yang masih meragukan sistem 'negara'. Sebagai orang yang masih tidak menentukan sikap dan tidak berpihak. Siapa yang harus aku percaya kalau semua yang kutanya selalu melemparkan opininya dengan bumbu-bumbu fanatisme dan mempunyai tendensi untuk mempengaruhi serta memenangkan debat?. Siapa yang harus aku percaya kalau kubu yang bertahan diklaim melakukan kecurangan serta tindak sewenang-wenang dan kubu yang lainnya mendeklarasikan kemenangan atas ketiadaan serta memotori gerakan umat untuk kepentingan politik, kepentingan perorangan dan golongannya? Lalu siapa yang harus percaya? Hukum