Intonasi Motivasi
2017, dan kau. Hei anak Adam, sudah bisa apa? Sudah punya apa?
Kau terlalu sibuk dengan drama, dengan sandiwara-sandiwara di layar kaca. Saat jemarimu seharusnya menuliskan proposal untuk masa depan yang jelas-jelas lebih nyata. Malah kau sibukkan dengan meliuk-liukkannya di atas keypad ponsel pintar yang membodohi dan membuat buta dengan realita.
Dengan mudahnya kau terbawa arus zaman, tersasar di tengah lautan ketidakpastian karena tidak punya pendirian. Kau laki-laki bukan? Siapa yang mau dipimpin oleh binatang yang tak punya arah gerak yang mapan? Berhenti menjadi bajingan. Teguhkan, cari jati dirimu yang berapa lama ini sudah kau abaikan.
Berhenti cari kemudahan, dunia terlalu sulit untuk para pembenci tantangan. Dan yang harus kau tau omongan buruk orang-orang tentangmu dan lingkunganmu, semua hanya pembodohan. Berhenti memikirkan hal-hal yang tak perlu dan tak seharusnya kau pikirkan.
Keluar dari zona nyamanmu, sampah sepertimu harus dibentak dan diinjak-injak agar kau sadar betapa busuknya kau sudah menjadi. Dibicarakan secara halus dengan tutur kata yang baik tidak cocok untuk orang kotor sepertimu. Jadi biasakan! dunia ini tidak akan mudah dan ia akan mengujimu dengan cara yang pasti kau takkan suka.
Keluar dari zona nyamanmu, sampah sepertimu harus dibentak dan diinjak-injak agar kau sadar betapa busuknya kau sudah menjadi. Dibicarakan secara halus dengan tutur kata yang baik tidak cocok untuk orang kotor sepertimu. Jadi biasakan! dunia ini tidak akan mudah dan ia akan mengujimu dengan cara yang pasti kau takkan suka.
Berhenti mengeluh, apalagi kau bagikan keluhan cengengmu itu di sosial mediamu. Setidaknya jangan memperlihatkan sifat pengecutmu dalam menghadapi masalah-masalahmu. Kau sudah cukup bodoh ketika kau lemah akan masalah-masalahmu. Ditambah lagi, kau mempublikasikan sifat sampahmu itu? Astaga!
Berhenti terlalu melankolis, lagu-lagu cinta itu tidak menyelesaikan kegundahan tak berkesudahanmu itu. Hidup untuk hari ini saja sudah sulit, apalagi yang akan kau jalani besok? Berhenti menangisi dan menyesali segala sesuatu yang sudah berlalu.
Untuk mencapai atas, tidak ada jalan pintas. Tebing itu harus kau daki dan jurang itu harus kau lewati. Tak apa jatuh sesekali yang penting jangan kau ulangi lagi dan jadikan pelajaran untuk esok atau lusa nanti, agar jadi seseorang yang lebih mempunyai arti.
Kau dibesarkan untuk menjadi solusi, bukan jadi masalah untuk orang-orang disekitarmu. Kau dibesarkan untuk menjadi suatu yang bernilai, bukan sampah yang sudah sangat sepah dan hanya bergantung atas rasa kasihan orang lain.
Jangan harapkan keberuntungan, ciptakan peluang. Mulai berusaha, kerja! Sudah terlalu banyak pemalas yang menggerogoti punggung Ibu Pertiwi.
Nah, sekarang kau baru sadar ini 2017.
dan ingat kau masih seonggok sampah yang terserah. Mau kau daur ulang atau tetap jadi ampas?
dan ingat kau masih seonggok sampah yang terserah. Mau kau daur ulang atau tetap jadi ampas?
Komentar
Posting Komentar