42 Fakta Tentang Saya

Sebelum meneruskan dan melanjutkan draft-draft tulisan yang saya susun. Saya akan bercerita secara subjektif tentang diri saya, selera dan cara pandang saya terhadap beberapa hal :
  1. Saya seseorang yang impulsif. Pikiran dan perasaan saya cenderung meledak-ledak. Terutamanya mereka berisik di waktu sepi dan memilih sepi di waktu berisik.
  2. Saya memiliki kecenderungan yang rendah dalam menaruh rasa percaya secara menyeluruh kepada orang lain. Tak lebih dari jumlah jari sebelah tangan, jumlah orang di luar keluarga inti saya, yang bisa saya percayai dengan cerita-cerita personal saya.
  3. Saya merasa belum ada orang yang mampu menerima dan meresapi ke-impulsif-an saya tentang ide dan cara berpikir saya. Maka dari itu saya memilih menulis, sebagai bentuk bercerita dan berdiskusi kepada diri saya sendiri. Saya merasa puas ketika saya dapat menyelesaikan tulisan saya dan senang ketika saya bisa merasa sepakat dengan apa-apa yang saya tulis.
  4. Saya orang yang cenderung tertutup dan menutup-nutupi jika terkait dengan personalitas dan privasi diri saya. Namun saya orang yang sangat terbuka dalam berdiskusi mengenai apapun dengan bahasan apapun, kecuali poin yang saya sampaikan di kalimat pertama.
  5. Saya tidak bisa diam dalam keadaan sepi. Saya merasa harus melakukan sesuatu, berbuat sesuatu. Namun saya lebih memilih diam ketika ramai. Oleh karena itu, saya bisa mengatakan bahwa saya manusia yang individualis.
  6. Saya selalu berusaha bisa melakukan semua hal. Saya benci bergantung kepada orang lain. dan buruknya, saya membenci seseorang yang memperlihatkan dependensinya terhadap orang lain. Saya selalu merasa tidak nyaman berada disekitar orang yang menunjukkan ketidak mandiriannya dan ketidak mampuannya. Saya bukan pendengar yang baik, namun saya bisa memberikan masukan paling realistis.
  7. Saya benci sifat manusia dengan kadar narsisisme yang tinggi. Mereka menjijikan.
  8. Saya merupakan orang yang tidak menyukai kerumitan. Kelebihan saya adalah saya selalu berusaha mensimplifikasikan permasalahan dan menyederhanakan masalah menjadi sebuah pola dan sistem yang realistis. Kekurangan saya adalah saya malas, ceroboh dan cenderung terburu-buru.
  9. Saya merasa tidak nyaman ketika saya tidak dapat mengetahui dan menguasai hal baru dalam waktu tertentu. Dan saya merasa tidak nyaman hanya ikut dalam sebuah jalur yang tak ada pembedanya dengan yang lain. Saya merasa kehilangan jati diri saya ketika saya tidak melakukan improvement pada diri saya. Setiap hari, saya berlatih sesuatu.
  10. Saya merasa puas, ketika saya punya perbedaan pendirian dengan orang lain. Saya benci hal mainstream dan overrated.
  11. Saya manusia yang mudah kesal, namun memiliki sumbu yang panjang sampai puncak kemarahan. Saya selalu berusaha mencegah sampai kepada titik puncak kemarahan saya. Saya merasa, ada diri saya yang lain ketika saya marah. Oleh karena itu, saya menghindar dari konflik-konflik tidak penting.
  12. Saya manusia yang fleksibel dan penurut dalam keputusan berkelompok. Namun, saya manusia yang kolot dan idealis dalam hal penentuan sikap diri dan karakter.
  13. Saya bukan overthinker, namun saya menalarkan sebuah permasalahan agar realistis. Saya cenderung bisa menduga akan terjadi atau tidak akan terjadinya masalah dengan pikiran saya. Saya bisa membiasakan diri dan move on terhadap kegagalan bahkan sebelum kegagalan itu terjadi. Menurut saya permasalahan itu bisa di prediksi.
  14. Saya orang yang percaya bahwa depresi adalah fase pembiasaan dan penguatan diri terhadap masalah yang berat. Depresi adalah sebuah emosi dan amunisi yang diperlukan untuk bangkit. Orang yang tak pernah depresi cenderung menolak kenyataan.
  15. Saya kerap ditertawakan tentang prinsip, pendirian, sikap dan orientasi saya dalam berhubungan dengan perempuan dan terhadap cara saya mengatasi ketertarikan mereka terhadap saya maupun sebaliknya. Dan saya kerap menertawakan mereka yang 'jalani saja dulu' dan coba-coba di umur pergaulan saya. Kalian kurang pengalaman? Kasihan.
  16. Saya memiliki nilai jatuh cinta yang berbeda dengan kebanyakan. Bagi saya, jatuh cinta yang sebenarnya adalah perjuangan. Saya merasa tidak dapat jatuh cinta secara penuh ketika saya tidak melalui perjuangan yang hebat dalam memberikan kepastian dan kebahagiaan kepada perempuan. Setelah melalui berbagai perenungan dan pengalaman, bagi saya, perempuan terlalu tinggi derajatnya untuk hanya sekedar disinggahi tanpa modal dan kepastian, lalu pergi.
  17. Saya berpandangan bahwa jatuh cinta yang paling jatuh adalah jatuh cinta dengan persiapan dan menyatakan dengan kepastian. Melakukan kesepakatan untuk bersama mencapai kebahagiaan. Hidup dengan kebebasan sebagai dua insan. Saling menggenggam, bersama menjaga pendar cahaya cinta agar tak redup dan tak di redam.
  18. Saya merasa kehilangan sifat kelaki-lakian saya ketika memakai uang pemberian orang tua untuk memberikan kebahagiaan semu kepada perempuan.
  19. Saya memiliki ketertarikan khusus terhadap wanita berjilbab panjang yang tetap dapat menunjukkan keceriaan dan memiliki pemikiran terbuka. Terkhusus, yang lulusan pesantren.
  20. Saya punya kekaguman lebih kepada wanita yang mandiri, cakap memasak, tidak mudah mengeluh, punya orientasi karier yang visioner namun bersifat keibuan.
  21. Saya bisa tergila-gila pada tatap kekaguman seorang perempuan yang saya tangkap ketika saya menatap matanya. Apalagi tak sengaja.
  22. Saya pernah sangat jatuh cinta pada seorang perempuan hanya karena kehangatan yang diberikannya kepada saya. Cara teduhnya memandang saya dan perhatian lembut yang ia berikan kepada saya. Dan terutama, cara ia berbicara kepada saya.
  23. Saya pernah mundur dalam mendekati perempuan yang sudah saya kagumi sejak lama dengan kekaguman yang mendalam, bahkan ketika sudah dalam tahap pendekatan dan mulai mantap ingin mengemukakan perasaan. Sebab ia terlalu banyak bercerita tentang lelaki yang sebelumnya.
  24. Saya pernah ditolak tiga kali oleh orang yang sama, di tahun yang sama.
  25. Saya mengagumi seorang perempuan sejak lama. Sampai tulisan ini ditulis, bahkan saya tak pernah punya keberanian sedikitpun dalam berkata yang menerangkan kekaguman saya kepadanya.
  26. Saya pernah berbuat salah dan merasa kesalahan tersebut adalah yang terbesar yang pernah saya buat kepada seorang perempuan. Namun atas kedewasaannya, malah saya yang banyak belajar dan merenung. Dan ironisnya, ialah yang merubah total pandangan saya terhadap perempuan. Membentuk saya yang sekarang.
  27. Saya memiliki pandangan buruk terhadap politik dan rasa ketidakpercayaan pada negara, penguasa dan korporat.
  28. Saya melihat bahwa negara bukanlah suatu organisasi terbaik dalam menaungi manusia.
  29. Saya memiliki pandangan bahwa wirausahawan adalah pekerjaan terbaik.
  30. Saya cenderung melakukan pemborosan dengan uang yang lebih, namun saya mudah merasa cukup dengan uang yang pas.
  31. Saya lebih memilih berdiam dirumah, di depan komputer, dari pada harus bersosialisasi kosong dengan teman-teman.
  32. Saya pernah melakukan perjalanan jauh, mendaki gunung, pergi ke kepulauan untuk menyelam, sendirian. Dan sendirian merupakan jalan kedamaian dan rekreasi paling menyegarkan bagi saya.
  33. Saya lebih nyaman berbicara empat mata. Saya suka pembicaraan yang dalam.
  34. Saya mendefinisikan teman sangat dalam, sisanya hanya kenalan.
  35. Saya menilai lead-guitarist merupakan komponen band yang paling keren.
  36. Saya lebih menikmati lagu pada liriknya, daripada musiknya.
  37. Saya menganggap bermain game adalah jalan paling ideal untuk melampiaskan sesuatu.
  38. Saya memiliki sifat keras pada pemikiran dan sifat melankolis pada perasaan.
  39. Saya yakin dengan keimanan saya yang sekarang, walau banyak pertanyaan yang tak pernah bisa terjawab dan cocok untuk saya terima secara utuh. Saya merasa sebagai hamba yang tak bisa hanya tunduk dan patuh begitu saja kepada alasan yang tak saya ketahui.
  40. Sebagai manusia saya merasa penuh kebebasan akan pilihan, namun sebagai hamba saya selalu merasa tak punya pilihan dan segalanya sudah digariskan.
  41. Saya mendefinisikan kepuasan dan rasa syukur sebagai kebahagiaan.
  42. Saya mendefinisikan kebebasan menjadi tolak ukur akan kesuksesan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu