Sepotong Rindu
Semenjak kita berjarak dan lama tak saling bertatap. Aku penasaran, ada rasa yang sangat mencekam yang bersemayam. Entah di organku sebelah mana, terasa sangat berat seperti serasa ingin memberontak dan mengoyak. Belakangan ini, aku belum sanggup mendefinisikan. Namun lama kelamaan aku mengerti. Ini resikonya. Resikonya aku mengikatmu. Dan memang setelah kurasakan lebih dalam, rasa ini muncul semenjak kita berpisah, lain tempat, lain waktu. Orang-orang menyebutnya rindu, tapi semua orang yang kuminta penjelasannya. Bagaimana bentuk rindu itu? Satu, sepuluh, seratus orang kutanya. Rindu versi mereka berbeda-beda. Rindu ini kejam, karena bagaimanapun kamu menggambarkannya ke orang lain. Rindu akan tetap subyektif. Dan akan selalu tergambarkan dengan bentuk yang egois. Mengapa Tuhan menciptakan rindu? mungkin dahulu kala, Adam dan Hawa, dilemparkan ke Bumi dengan terpisah jutaan kilometer jauhnya. Tuhan memberikannya dua potong rindu sebagai jaminan mereka berdua akan dipersatu