Aku Ingin


Tuan, aku ingin jatuh dalam asmara.

Jatuh sejatuh-jatuhnya saat berhiperbola.

Layaknya butir hujan saat senja.

Menunggu jatuh diujung kelopak seroja.



Tuan, aku ingin seseorang pengisi.

Seseorang yang kutuliskan berjuta puisi.

Wanita yang kupilihkan banyak diksi.

Akan kubuat ia seperti Putri.



Tuan, aku ingin melagu.

Menyenandungkan nada-nada sendu.

Kupandang ia disebelahku.

Kulantunkan segalanya tanpa ragu.



Tuan, aku ingin kekekalan.

Bukan jiwa dan raga seorang perempuan.

Asalkan cintanya yang tak berzaman.

Tak apa waktu tertahan.



Tuan, aku ingin menari.

Layaknya pangeran dan permaisuri.

Sejenak melupakan batas dimensi.

Mengkhayalkan rasa abadi.



Tetapi Tuan, simpanlah ia dulu.

Tunggu sampai hati ini berhenti meragu.

Dan kehilangan segala rancu.

Baru datangkan ia padaku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu