Begini Adanya


Aku tak mau muluk-muluk. Semua terserah padamu, dan apa yang ada dalam diriku, sepenuhnya prerogatifmu untuk menyimpulkan. Aku tak pernah membuat-buat sesuatu yang tak pernah kubuat. Atau mengada-ada sesuatu yang memang tidak ada. Aku bicara begini, karena kau begitu seringnya mempertanyakan.

Sejauh apa aku bisa meyakinkanmu? Jujur saja, tidak bisa! Dan apa yang kau pertanyakan dari kemarin itu, aku tidak memiliki semuanya. Kau memintaku, di waktu masa depan nanti dengan materi? Aku tak memiliki bahkan 1 sen pun dalam kantongku. Karena itu aku tak sanggup menjaminmu dengan materi yang cukup.

Lalu kau semakin membelitkan pertanyaan, kau memintaku menjamin dengan kesetiaan? Tak perlu selamanya, esok pun. Hati manusia akan berubah dan terus berubah. Lalu kau memaksaku menjaminmu dengan setia, bagaimana kalau Tuhan membolak-balikkan hati ini? dan atas kehendaknya aku berpaling? Sudah, aku menjawab, tak bisa menjaminmu dengan kesetiaan.

Kemudian kau bertanya lagi, bagaimana dengan kebahagiaan? apa aku juga tak bisa menjaminnya untukmu?. Ya, apalagi kebahagiaan. Kalau boleh aku bertanya balik kepadamu, dimana letak kebahagiaan itu? Di dalam uang? Di dalam kesetiaan? Asal kau tau dimana letaknya, akan kucarikan.

Aku hanya mampu mengusahakan, ketika kau meminta materi, aku akan kerjakan apapun, aku akan cari kemanapun. Bahkan sampai tulang-tulangku menolak untuk menopang tubuhku lagi, dan sampai otot-ototku menolak untuk kupekerjakan lagi. Sampai aku bisa memenuhi kemauanmu dengan usaha-usahaku.

Ketika kau meminta kesetiaan dan kebagiaan, aku akan mendoakannya. Aku akan sembahyang sampai suntuk, sampai Tuhan sangat bosan mendengar bunyi doa yang itu-itu saja. Aku akan memintanya untuk menjaga hatiku tetap padaNya dan padamu.


Jadi tolong, ketika kau bertanya dengan apa aku meyakinkanmu, tidak ada, aku begini adanya.

Aku akan melakukan semua itu asalkan kau juga mau, melakukan hal yang sama.

Saling mengusahakan. Cukup.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu