Jangan kamu lagi


Tidak, tidak. Jangan peristiwa itu lagi, hal itu sudah terngiang semenjak beberapa waktu lalu. Terulang-ulang sampai terasa menjemukan. Jangan hal-hal itu lagi. Tidak, aku tidak mau menghiperbolakan segala sesuatu lagi. Aku tidak mau lagi merangkai syair-syair. Aku tidak mau lagi melantunkan lagu-lagu. Aku tidak mau lagi menuliskan berjuta aksara-aksara. Aku tidak mau hal-hal itu terulang dan terulang lagi. Tidak, aku tidak mau merasakan kebohongan itu lagi. Aku tidak mau merasakan siksaan itu lagi. Aku tak mau merasakan rasa itu lagi.

Pernyataan itu memuakkan, segala diksi yang dipakai dalam merepresentasikan rasa itu menjijikan. Hanya sekedar untuk mengikat dalam ketidakpastian, hal-hal tak masuk logika dilakukan. Melupakan harga diri demi menghargai diri yang lain. Kata-kata itu penuh pengkhianatan, kerancuan. Mendatangkan penyesalan dan kutukan-kutukan ketika kehilangan ikatan itu.

Jadi izinkan aku berhenti, dan jangan ingatkan aku lagi. Pergi, jangan mengulang-ulang kebusukan itu lagi.

Dan yang paling penting, jangan kamu lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu