Antusiasme atau Cinta?


Bagiku kekaguman adalah bentuk antusiasme paling tinggi. Kekaguman bahkan melampaui batas batas hak dan tanggung jawab. Kekaguman adalah bentuk yang lebih mudah di definisikan dari jatuh cinta yang terlalu subyektif dan abstrak. Kekaguman mudah diselaraskan pahamnya, bentuknya lebih fleksibel dan tak mengikat. Begini, kekaguman adalah rasa ketertarikan secara subyektif, kekaguman adalah penyakit gila yang ringan.

Cara-cara kagum pun lebih variatif karena kekaguman hanya sebuah ungkapan rasa. Kekaguman tak egois, tak melulu ingin memiliki dan ingin dibalas. Fase kagum malahan lebih mendebarkan dan menggemaskan, ketika kau memandangnya dari kejauhan, meresapi indahnya dalam kegelapan, mendoakannya setiap malam. Sementara dengan kerelaan kau biarkan waktu yang menjadi fasilitas, walau memilikinya saja tak pernah terlintas.

Lalu, jatuh cinta. Ah, aku tak ahli berbicara dengannya, karena dalam jatuh cinta pengalamanku selalu pahit dan sepah. Entah karena waktu itu aku tak sedewasa dia atau sebaliknya. Yang jelas, ternyata, jatuh cinta tak bisa sembarangan begitu saja. Ketika secara mental manusia sudah berani jatuh cinta dan mendeklarasikan objeknya dengan suatu ikatan. Maka ada faktor-faktor yang mesti disiapkan, jatuh cinta bukan hal remeh.

Jatuh cinta di lindungi hukum-hukum moral bahkan agama, cinta begitu sakral, bagi yang memahami dan mencari tahu betul maknanya. Jatuh cinta dan kepemilikan harus di sumpah setia agar cinta di hargai diantara dua orang yang jatuh cinta, ia harus menyatakan kepemilikan agar cinta bermakna dan di akui. Lalu, jatuh cinta butuh di siapkan, di rencanakan, di ukur dan di nilai. Agar cinta melekat dan terpatri dalam sendi-sendi kehidupan. Cinta jauh lebih dalam dari makna pengorbanan, cintalah yang membuat manusia abadi, tak peduli waktu, bahkan di kehidupan-kehidupan selanjutnya, dua orang yang jatuh cinta tetap saling mencari dan mengulang kisahnya.

Namun, yang lebih jelas lagi adalah kagum dan cinta adalah perasaan. Dan perasaan lah yang membuat manusia berbeda, mengagumi dan mencintai adalah salah satu bentuk, tujuan, motivasi dan alasan hidup. 

Bahwa dengan mengagumi dan mencintai, kau sudah memenuhi salah satu syarat untuk jadi manusia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu