Sembunyi.


Hari ini terbukti, kita memang keras dalam pembiaran.
Kita keras dalam memendam dan diam.
Kita kukuh dengan hanya sebatas pandangan dan kejauhan.

Hari ini kusadari jatuh cintaku sesialan itu. Aku yakin kau menangkap binar mataku, kurasakan juga mataku berpendar ketika memandangmu. Lalu seketika, gerak-gerikku kaku, lisan membisu, menunggu siapa yang mulai dulu. Namun, astaga, waktu berlalu tanpa memberiku keberanian sedikitpun untuk sekedar berbincang, apalagi yang lain.

Kita berakhir pada sunyi dan sembunyi.

Komentar

  1. semoga menunggumu itu tidak membuatmu patah, karena ada patah hati yang paling disengaja

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu