Padang Bunga.


Dalam penjelajahanku yang tak tentu, aku mulai banyak mengeluh, kemana sebenarnya tanah impian tujuanku. Awalnya tak tentu itu seru, melanglang kesana kemari, mengisi memori tanpa ada batasan yang berarti, bagiku waktu itu, yang paling penting hanya bertahan dan selamat. Lalu setelah jauh perjalananku, setelah kulatih daya tahan dan daya selamatku, lalu apalagi? Aku harus menemukan akhir dari sesuatu yang kuawali.

Aku memimpikan diriku akan berakhir pada warna-warni yang tak terhingga. Berbaring ditengahnya sambil melihat awan-awan bergerak pada birunya langit. Menyandarkan diri pada pohon besar berdahan kokoh, menggenggam tangan seseorang, dengan erat sampai matahari berat dan jatuh di barat. Melupakan keparatnya realita, menghamba pada cinta, persetan dunia.

Padang bunga,
Baru aku akan mati setelahnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu