Tentang Menulis



Bagiku menulis itu berbentuk pelarian dan kebebasan. Sejenak melupakan masalah harian dan lepas singkat dari segala tanggungan. Bukan untuk membuat orang yang membaca terkesan, hanya saja banyak sekali kata-kata dikepala yang harus ku kemukakan. Makanya dari yang kebanyakan, aku hanya berusaha menyampaikan gagasan-gagasan mengenai apa yang terlintas dipikiran. Fungsinya hampir sama dengan jembatan, agar ide-ideku yang sekiranya relevan dapat tersalurkan. Tentunya dengan sedikit retorika manis agar ringan dan sedikit memberi kesan.

Bagiku menulis itu interpretasi intelektual, tentang bagaimana baik secara kualitatif maupun kuantitatif seorang penulis menuangkan sesuatu yang memorial, bukan untuk menyombongkan tapi setidaknya menunjukkan bahwa sang penulis punya sesuatu yang membuat dirinya berbeda dengan kebanyakan orang. Karena kita tau bersama bahwa pikiran manusia itu liar. Dan setiap penulis itu spesial, baik dari cara pandangnya akan sesuatu atau lain hal.

Bagiku menulis itu semacam merakit senjata, ketika banyaknya hal yang tidak dapat kukatakan lewat lisan di forum terbuka, maka baik pena atau keyboard, dapat menusuk tajam layaknya peluru yang dilontarkan senjata. Menembus pikiran dan nurani seseorang ketika dibaca. Dan ketika tepat pada sasarannya, ia dapat mengakar dan tak jarang juga tulisan bisa mengubah seseorang.

Bagiku menulis itu melankolis, ketika kau selalu dituntut untuk bermuka tebal dan berhati baja. Dalam menulis kau tidak perlu demikian, tak masalah kau puitis, tak masalah kau kritis, tak masalah kau menangis. Karena tulisan seseorang dengan emosi yang jujur ketika dituliskannya gagasan-gagasan tersebut, persaan dapat tertuang dan tersalurkan kepada pembaca.

Secara keseluruhan menulis adalah tanda, bukti nyata akan kisah dan riwayat. Karena nanti kita berakhir hayat, setidaknya tulisan kita ada walau semua penulis ada masanya. Namun tulisan akan abadi dan bila beruntung, akan dikenang masa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu