Kata-kata tak cukup untukmu.


Kata-kata tak cukup untukmu. Begitu kataku.


Kau tau, kalau kau tanyakan aku apa yang akan kuberikan padamu, aku akan berikan tiga

Cinta. Semesta. Dan secarik kertas.


Ketika kau tanyakan cinta yang apa dan seperti apa, akan kujawab. Cinta yang akan kuberi bukan seperti yang terpampang di media sosial, bukan yang diperdagangkan dilembar-lembar novel, bukan yang di kutip orang di kuotasi-kuotasi populer. Cintaku pun bukan kata-kata gombal yang sepah. Cintaku adalah 'kamu'. Dan cukup sampai disitu. Tanpa ada 'kamu', kata-kata cinta tak perlu. Apa artinya kata cinta tanpa kamu. Ya. Kupasrahkan saja maknanya didalam kamu. Akupun tak tau harus menggambarkannya dalam bentuk apa. Perhatian? Kasih sayang? tidak. tidak-tidak. itu tidak cukup. Akan kuberikan segalanya, sampai kata 'segalanya' pun tak cukup untuk kuberi. Karena dari nalarku. Kata 'kamu' lebih dari kata 'segalanya'.

Ketika kau menanyakan bagian apa dari semesta yang kuberikan. Aku akan memberikanmu semesta yang tak terkurung oleh batas. Aku akan menyekutukan ruang dan waktu. Supaya mereka sepakat untuk memberhentikan dimensi. Supaya kita bisa masuk diantaranya, berenang-renang diantara semburat bintang berwarna ungu. Memandangi galaksi menari-nari, melagu, bertopang dagu, dan bermanja di kakimu. Akan kulipat semesta dari ujung ke ujung satunya. Kuselipkan diantara surat cinta untuk nanti kau baca.

Ketika tulisan apa yang kau tanya ada di secarik kertas itu. Tak ada. Hanya ada 'aku'. Dengan segenap persembahanku. Karena kata 'kamu' bagiku sudah tak berbatas lagi maknanya. Sekarang kukirimkan secarik kertas, untukmu, memaknai 'aku'.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Sekarang

Dad, how did I do?

Sepotong Rindu